Monopoli
Kemudian aku ingin membahas satu hal yang paling merepotkan di dunia ini: Uang. Aku percaya uang hanyalah monopoli dunia.
Makan butuh uang, tempat tinggal butuh uang, internet juga butuh uang. Tidak heran mengapa orang jadi stres apabila kekurangan uang, padahal uang bukan kebutuhan primer kita.
Tapi darimana sumber uang itu berasal? Sebagian orang akan menjawab “bank”. Tapi tahukah dari mana bank dapat uang? Sederhananya, bank dapat uang dari hutang. Hutang dari mana? Dari rakyat. Tapi bukan bank yang hutang, namun sebaliknya, rakyat yang hutang ke bank.
Terlihat tidak masuk akal memang, namun begitu rakyat hutang, dana bank tidak hilang. Bank tinggal menulis cek sekian juta dan sudah, kertas itu bisa diibaratkan jadi uang lembar jutaan. Kok bisa? Ya, karena bank diijinkan oleh pemerintah untuk demikian agar sistem permodalan rakyat jadi mudah. Hutang tersebut nantinya diibaratkan menjadi hutang negara, dan inilah mengapa, hutang negara akan selalu bertambah kian waktu berjalan.
Absurd? Iya, memang. Apalagi uang yang beredar dengan cara ini mengakumulasi 97% dari total uang didunia. Tentu pencetakan uang dengan cara ini diawasi oleh pemerintah dan pihak berwenang, atau inflasi tak terkendali akan terjadi di negara tersebut. Lebih absurdnya lagi, kita sebagai rakyat tentu tak boleh menggandakan uang dengan cara seperti ini. Itulah monopoli uang yang ada di saat ini.
Meskipun aku menyebut banyak masalah dengan penemuan uang ini, sebenarnya aku mendukungnya. Karena uang memang membantu manusia untuk barter selama beratus-ratus tahun. Selain itu, tidak ada solusi tanpa tidak melibatkan masalah baru. Maka dari itu, aku beranggapan bahwa hutang itu penting. Selain itu, lebih baik untuk menambah pendapatan daripada mencoba berhemat karena menurutku berhemat kebutuhan pokok sama saja dengan menyiksa diri sendiri.
Dari sini, aku ingin mengarahkan beberapa strategi finansial yang aku yakini merupakan strategi terbaik, di halaman selanjutnya.